ID
Berita 03 Februari 2017

Dirut GeoDipa menghadiri Undangan Camat Batur, Banjarnegara – Jawa Tengah

Batur – Direktur Utama GeoDipa, Riki Ibrahim didampingi Corporate Secretary, Endang Iswandini dan General Manager Unit Dieng, Puguh Wintoro menghadiri undangan dari Camat Batur, Kabupaten Banjarnegara (2/2).

Acara yang dimulai pada pukul 10.30  membahas mengenai dampak sosial sejak Juli 2016 akibat Musibah Kebocoran Sumur HCE 30A, Unit Dieng.  Acara tersebut juga dihadiri oleh Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Batur, Koramil Batur, dan Polsek Batur, lurah batur serta puluhan perwakilan warga.

Pada acara tatap muka dengan masyarakat tersebut Camat Batur, Herry Kartika berujar “ Sebaiknya kita harus saling memiliki satu sama lain dengan jiwa empati. Baik perusahaan maupun warga, pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. GeoDipa yang dimiliki pemerintah, dalam hal ini aset negara yang dikelola GeoDipa sebagai Persero adalah milik rakyat juga. Lagi pula tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan terjadinya musibah alam. Musibah ini murni dari alam dan GeoDipa berusaha untuk menyelesaikan dengan kemampuan akli-akli karyawan setempat. Jadi dengan musibah kebocoran sumur ini, warga sebaiknya mengdepankan empati dengan cara tidak hanya kecewa terhadap GeoDipa yang selama ini tetap berdampingan dengan masyarakat.  Begitu pula sebaliknya, GeoDipa sebagai akli pengembangan energi panas bumi juga tentu akan tetap berusaha secepat mungkin (tidak berlama-lama memutuskan, mencari solusi sosial) untuk menyelesaikan musibah alam kebocoran ini agar masyarakat dapat bekerja dan berkarya kembali dengan tenang seperti sedia kala.

Corporate Secretary, Endang Iswandini menyampaikan bahwa Manajemen GeoDipa menyambut baik undangan dari Camat (Herry Kartika) yang baru seminggu menjabat itu, Dirut kami atas nama seluruh karyawan memohon maaf sedalam-dalamnya, jika warga merasa kami kurang maksimal. Kami ingin mendapat kepercayaan dari warga setempat sebagai korporasi BUMN yang baik, tanggap kepada penyelesaikan musibah kebocoran sumur ini dengan cepat serta langkah yang sebaik – baiknya. Musibah sumur kebocoran ini merupakan salah satu hal yang sangat kami perhatikan sekali dan tentu kami tidak ingini, karena sebagai perusahaan sudah pasti mengedepankan aturan bisnis tidak ingin ada kerugian finansial, dan tetap menjalankan ‘kepatuhan aturan pemerintah dalam membayar tuntutan masyarakat. Disini sekaligus pula GeoDipa menjalankan korporasi dengan baik bersama warga setempat, berarti kita semua baik GeoDipa dan masyarakat memiliki komitmen bertetangga dengan membangun lingkungan sekitarnya dan maju ekonominya bersama GeoDipa. (Agd)