ID
Berita Event Rilis Pers 18 Oktober 2021

Kunjungi PLTP Dieng Milik GeoDipa, Menteri Bappenas: Geothermal Green Energy Sudah Menjadi Keniscayaan

Kunjungan Bappenas

DIENG – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan kunjungan kerja ke PT Geo Dipa Energi (Persero) (“GeoDipa”) Unit Dieng, Minggu (17/10).  Kunjungan tersebut turut juga dihadiri oleh Bupati Wonosobo dan PLH Bupati Banjarnegara.

Menteri PPN, Suharso Monoarfa, menjelaskan dalam sambutannya bahwa banyak negara di dunia yang saat ini sudah mencanangkan untuk menggunakan sumber energi baru terbarukan menjadi listrik karena energi ini tidak hanya bersih tetapi membawa ketahanan dan kemandirian energi secara Nasional.  Suharso selanjutnya mejelaskan “bahwa saat ini negara di Eropa sudah menetapkan Net Zero Emission (NZE) dan mulai menghentikan sebagian pembangkit listrik yang tidak menggunakan sumber energi baru terbarukan”.

Green Energy sudah menjadi keniscayaan yang tidak bisa kita hindari,” tegasnya.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan pengembangan yang sedang dilakukan oleh GeoDipa harus dapat terlaksana lebih banyak lagi.  Hal ini guna mendorong pemanfaatan sumber energi panas bumi yang tidak bisa di expor bersifat site specific dan lebih besar dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia.

Namun demikian, Suharso juga menuturkan bahwa potensi panas bumi yang luar biasa di Indonesia, perlu juga penguasaan terhadap teknologi terkait industri rekayasa secara mendalam, agar penguasaan terhadap sumber daya yang dimiliki dapat dilakukan secara utuh, efektip dan efisien.

Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, berterimakasih dukungan yang diberikan Menteri PPN terhadap pengembangan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.  Menurutnya, GeoDipa sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan, serta satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus di sektor panas bumi, siap untuk menjalankan berbagai penugasan yang diberikan pemerintah untuk mendorong percepatan pemanfaatan panas bumi secara eksponential sebagai sumber energi listrik untuk ketahanan dan kemadirian energi secara nasional.

“Kami juga sangat mendukung visi Indonesia di tahun 2045, dimana saat itu Indonesia telah merdeka selama 100 tahun.  Kami selalu menyatakan bahwa pada tahun 2045, Indonesia harus menjadi Geothermal Center of Excellence, karena energi panas bumi ini sangat mungkin menggantikan penggunaan batubara menjadi listrik dan pada tahun 2060 Indonesia dapat memenuhi target Net Zero Emission,” katanya.

Sementara itu, PLH Bupati Banjarnegara, Syamsudin, mendukung penuh seluruh rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh GeoDipa apalagi Sludge sumur Dieng memberikan nilai Lithium yang tinggi dan dapat untuk penggunaan batterei.  Pembangunan yang dilakukan oleh GeoDipa akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Banjarnegara.

“Support kami tidak diragukan untuk GeoDipa, apa yang dihasilkan oleh GeoDipa itu merupakan bagian nafas bagi masyarakat Banjarnegara.  Tentu ketika melakukan pengembangan ke unit selanjutnya, semakin besar harapan kami untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Geo Park

Wacana untuk menjadikan wilayah Dataran Tinggi Dieng (DTT Dieng) sebagai Geopark Nasional terus mendapatkan dukungan Pemerintah.  Menteri PPN juga menuturkan Bappenas mendukung agar DTT Dieng bisa segera menjadi Geopark Nasional.

Namun demikian, Suharso menjelaskan bahwa “walaupun Dieng memiliki berbagai situs Warisan Geologi dan bentang alam yang bernilai, penetapan DTT Dieng sebagai Geopark Nasional harus dilakukan sesuai tahapan dan proses.  Pengelolaan warisan dan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, keragaman budaya harus menjadi bagian dalam rangka mendukung konservasi, edukasi geothermal, serta pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan”.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menjelaskan bahwa Kawasan Dieng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai Geopark Global.  “Kami bersama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, memiliki komitmen bersama untuk penetapan Kawasan Dieng sebagai Geopark.  Karena kawasan Dieng memiliki peran strategis dalam konstelasi nasional yang menjadi kepeduliaan masyarakat dunia mengingat tempat budaya ini merupakan tempat suci bersejarah agama hindu pertama di Indonesia.  Dieng sudah harus dilihat sebagai penyangga wilayah super prioritas seperti Borobudur dan sekitarnya,” katanya.

Namun, Afif menutup sambutannya bahwa “Kawasan Dieng masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan aksebilitas, konektivitas, sarana dan prasarana pariwisata, serta pertanian, khususnya pertanian holtikultura”.