ID
Berita 09 November 2023

Pemerintah Lanjutkan Proyek Geotermal Wae Sano

GDE_2023_Waesano
Wae Sano
– Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek eksplorasi panas bumi di Wae Sano, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut diungkapkan Asisten I Bupati Manggarai Barat, Hilarius Madin, saat pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan masyarakat Desa Wae Sano, Kamis (09/11).

Keputusan tersebut diambil setelah World Bank (Bank Dunia) memutuskan untuk tidak melanjutkan pendanaan dalam proyek eksplorasi panas bumi di Wae Sano. Selanjutnya proyek eksplorasi tersebut akan dilanjutkan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) yang tetap akan menjadi pelaksana kegiatan eksplorasi.

Hilarius menjelaskan bahwa sejak beberapa tahun proyek eksplorasi panas bumi Wae Sano telah disosialisasikan. Namun demikian, karena adanya perbedaan sikap terhadap proyek tersebut, membuat Bank Dunia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendanaan proyek tersebut. Berdasarkan hal tersebut, seluruh dokumen kerja yang sebelumnya telah disepakati bersama antara masyarakat, Bank Dunia, dan Pemerintah, secara otomatis tidak berlaku lagi.

“Pemerintah memutusan melanjutkan proyek ini, dengan sumber pembiayaan dari APBN serta merujuk ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” ujar Hilarius.

Lebih lanjut, Hilarius menjelaskan bahwa pemerintah akan membentuk tim bersama para ahli dibidangnya untuk melakukan kajian untuk menentukan keberlanjutan proyek tersebut. Empat belas hari setelah rekomendai hasil kajian disampaikan, maka pemerintah melalui Gubernur atau Bupati akan menerbitkan keputusan.

“Gubernur yang menerbitkan apabila luas area yang dimanfaatkan untuk eksplorasi lebih dari lima hektar. Sementara jika kurang dari lima hektar, maka Bupati yang menerbitkan keputusannya,” katanya.

Hilarius juga mengatakan bahwa masyarakat harus mengikuti seluruh prosedur dan regulasi yang ada, termasuk apabila adanya perbedaan sikap dalam pelaksanaan proyek tersebut. Apabila terjadi penolakan, hal tersebut harus disampaikan secara rasional agar dapat dikaji dan ditindaklanjuti oleh tim yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Bank Dunia, Forkompinda Kabupaten Manggarai Barat, Pastor Paroki Nunang, perwakilan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tu’a Golo Lempe, Tu’a Golo Nunang, Tu’a Golo Taal, serta masyarakat Desa Wae Sano.