ID
Berita Event Rilis Pers 17 Juni 2017

Kali Pertama, WKP Arjuno Welirang Disosialisasikan ke Pemda

Jakarta, Direktur Utama, PT Geo Dipa Energi (Persero) (GeoDipa), Riki Firmandha Ibrahim mengumumkan pagi ini bahwa PT. Geo Dipa Energi (Persero) (GeoDipa) akan berubah namanya menjadi PT. Geothermal Nusantara (Persero) dalam tahun ini karena kami, tidak akan lagi menjadi BUMN khusus di Panas Bumi yang hanya mengurusi WKP dataran tinggi Dieng dan WKP Patuha saja.

Perubahan ini menunjukan cikal bakal PT pelat merah yang telah dirintis dari hanya dua WKP saja, saat ini sudah memiliki empat WKP, yaitu ditugaskannya WKP Umbul Telomoyo di Jawa Tengah dan WKP Arjuno Welurang di Jawa Timur kepada kami.  Sesuai aturan pemerintah (UU Panas Bumi) yang baru bahwa kepemilikan satu WKP Panas Bumi harus dilaksanakan oleh satu PT, tidak boleh satu PT mengelola beberapa WKP.  Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbaru dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) untuk pertama kalinya mengadakan sosialisasi pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi di kawasan Gunung Arjuno Welirang kepada pemda Jawa Timur bersama GeoDipa di Royal Orchids Garden Hotel & Condominium, Batu (13/6).

Acara sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Pemerintah Provinsi, yang diwakili oleh Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Jawa Timur, Kukuh Sujatmiko dan dari Ditjen EBTKE, Pusat Sumber Daya Geologi, Pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan WWF. Direktur Keuangan GeoDipa, Muhammad Ikbal Nur mengambil bagian sebagai pengisi materi untuk Project Overview Arjuno Welirang.  Kecuali itu, tampak hadir pula Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Malang, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Pemda Kota Batu, serta perwakilan sejumlah pemda Jawa Timur.

“WKP Arjuno Welirang memiliki potensi sumberdaya sebesar 180 MW, dan kami perlu konfirmasi cadangannya agar kami bisa berkontribusi dalam menerangi rumah penduduk Jawa Timur dan di sekitar area Arjuno, khususnya.  Proyek ini diharapkan dapat berproduksi pada tahun 2025 mendatang karena persiapan proyek memerlukan waktu sekitar 5 sampai 8 tahun.  Kami benar – benar butuh dukungan dari semua pihak, dan khususnya pemda dari 5 Kabupaten sekitar WKP dan juga terpenting adalah masyarakat setempat demi percepatan pembangunan ekonominya melalui  pengembangan panas bumi disekitar Operasi kami”, jelas Ikbal, saat memberikan paparannya itu.

Sementara itu wakil provinsi, Kukuh mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut karena Jawa Timur ingin serupa dengan Jawa Barat yang sukses menikmati adanya proyek Panas Bumi.  Beliau sempat khawatir akan isu – isu panas bumi yang katanya dapat menyebabkan kerusakan alam secara massive seperti pertambangan umum atau musibah besar Lapindo. Oleh karena itu beliau berharap acara seperti ini dapat disosialisasikan kepada seluruh masyarakat oleh pemateri dengan memberikan paparan yang jelas agar edukasi pengenai panas bumi secara komprehensif terlaksana.  “Kami selaku pemerintah daerah sangat mengharapkan percepatan pengembangan panas bumi di daerah kami Jawa Timur tentunya, ujar Kukuh berulang kali, khususnya Arjuno Welirang.  Kami akan lebih meningkatkan peran serta semua pihak agar penugasan pemerintah pusat ini dapat terealisasi dengan cepat.  Baik Pihak Birokrasi maupun dukungan masyarakat dari sisi teknik ataupun komersialnya itu.  Dengan diselenggarakan sosialisasi tersebut terlihat pula aparat pemda dan masyarakat setempat mendukung manfaat panas bumi dari skala Kabupaten hingga Nasional.

Sinergi pembangunan harus terjadi bersama-sama kami sebagai pelaku dan seluruh pemangku kepentingan.   Di tahun ini rencana akan berubahnya nama GeoDipa menjadi PT. Geothermal Nusantara (Persero), demi tercapainya program pemerintah dalam pengembangan energi panas bumi sebesar sekitar 7000 MW di tahun 2025 ”.